FIGUR KIAI PADA MASYARAKAT DAN IMPLIKASINYA BAGI KONSELOR PENDIDIKAN
DOI:
https://doi.org/10.61743/cg.v1i2.51Keywords:
Konselor, pendidikan, masyarakatAbstract
Kiai dan masyarakat saling membangun kepercayaan. Kiai sebagai tokoh di masyarakat sangat menjungjung tinggi nilai kebaikan yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya. Sebagai masyarakat yang memeluk ajaran Islam dan mencintai Rasulullah, Kiai dianggap sebagai figur yang lebih dekat dengan ajaran Rasulullah dan dianggap mengerti. Oleh sebab itu masyarakat sangat menghormati terhadap figur seorang Kiai sehingga masyarakat Madura menciptakan istilah nyabis untuk memberikan pengertian dirinya akan pergi ke rumah Kiai. Hal ini dapat diterapkan pada sifat dan sikap yang dimiliki konselor (guru BK) agar citra baik yang dimiliki Kiai dapat diterapkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara, obersevasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan beberapa tahap yaitu reduksi data, pengecekan data, pengelompokan data, display data, verifikasi/Kesimpulan. Pengecekan keabsahan data denga beberapa tahap seperti perpanjangan kehadiran peneliti ketekunan pengamatan, triangulasi. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data. Hasil dari penelitian ini bahwa masyarakat Pamekasan sangat kental dengan budaya nyabis, masyarakat sangat percaya akan kemampuan seorang Kiai karena mempunyai sifat dan sikap yang baik, ramah dan religius. Sehingga masyarakat mempunyai persepsi yang baik terhadap budaya nyabis kepada Kiai. Implikasinya bagi koselor ialah diharapakan konselor menerapkan citra baik bagi siswa dan masyarakat yang ada pada Kiai yaitu baik kepada semua orang, ramah dan religius.









